Cyber Bullying pada Kekey, Siapa yang patut disalahkan?


Foto Kekey saat Trending di youtube " keke buka Boneka"
Foto Kekey saat Trending di youtube " keke buka Boneka"
Sumber Foto: Youtube


Saya pastikan sebagian besar pengguna youtube mengetahui siapa sosok Kekey yang sedang menjadi tranding topik di youtube. Tajuk yang berjudul "Aku bukan Boneka" menjadi urutan teratas bukan?. Wanita yang akrab dipanggil Kekey belakangan ini, memang cukup ramai mengisi jagat media sosial. Bukan tanpa sebab, aksi yang dianggap sensasional tersebut mengundang warga net untuk menghujat dan mengritiknya. Suatu hal yang mungkin tidak bisa dihindarkan bahwa media sosial menjadi jagat raya untuk berkomentar bersuka hati tanpa filter.

Keakraban warga net dengan dunia maya merupakan cerminan konsumsi masyarakat kita setiap hari tanpa dihindari. Faktanya negara kita menjadi urutan kedua pengguna media sosial setelah hindia. Terlepas dari itu saya pun ikut memantau perkembangan  dan menikmati setiap infomrasi yang masuk di dinding media sosial saya. 

Sosok Kekey yang menjadi pembahasan ini seringkali menjadi luapan emosi dari para penontonya. Kritik yang pedas dihampir setiap cuplikan dan setiap konten tidak pernah absen dari cibiran, meskipun sedikit ada yang mendukung tindakanya dan ada yang menyayangkan.

Manusia merupakan mahluk emosinal, bisa merasakan benci dan senang, dan semua manusia berhak mendapatkan hak kesenanganya. Entah dengan berkarya atau sekedar menghibur diri dari rasa bosan. Perlakuan cyber bullying yang terjadi pada Kekey merupakan runtutan panjang skanario sensasional sebeblumnya yang juga tidak dibenarkan. Rasa ketidaksukaan kepada sosok pribadi Kekey menjadi faktor utama untuk mencibir dan menghujatnya. Padahal tanpa sadar, hujatan yang dilontarkan secara terus menerus sangat mempengaruhi psikologis seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Antara lain depresi, ketidakpercayaan diri bahkan sampai terjadi tindakan bunuh diri.

Saya tidak membela seseorang dari sisi personal malainkan mencegah tindakan dengan memberikan pendapat bahwa tindakan tersebut merupakan hal tidak dianggap spele. Psikologis dan psikis seseorang akan berpengaruh kepada mental manusia. Pengetahuan dan kesadaran kita terkait hal tersebut sangat minim disertai tidak adanya kesadaran rasa empati atas sesama manusia.

Disisi lain, Manusia modern yang terlahir dari anak kandung media sosial secara struktural telah merubah pandangan dan gaya hidup. Manusia modern secara tidak sadar telah haus akan kecintaan berlebihan pada dirinya sendiri. Transaksi nominal dan kiblat kita terhadap peran kapitalisme membunuh nilai moral manusia yang terlahir mulia demi uang dan ketenaran. 

Media sosial merupakan tempat berbagi pendapat menjadi tindakan postif jika digunakan dengan baik dan tidak mengundang sensasi yang berlebihan. Edukasi media sosial dan Cyber bullying sudah banyak artikel dan konten yang membahas demikian. Namun sejatinya manusia, kadang untuk mendapatkan kesenagan dan kegembiraan jalan satunya adalah dengan gosip dan mencari sensasonal. Apakah salah,? kalian bisa menjawab sendiri

Post a Comment

أحدث أقدم