KASUS FERDIAN PALEKA HINGGA SARAH KEIHL, DAN AKTIVITAS NETIZEN KITA


Ilustrasi ketiak seorang sedang melihat layar teknologi


Sudah dua bulan lebih karantina mandiri sudah saya lakukan. Meskipun saya harus keluar karena keperluan yang penting. Kalaupun tidak saya akan berdiam diri. Melakukan aktivitas bermain gadget mencari info lowongan kerja dan segala tugas yang dilakukan tiap harinya. Dari kegiatan itu saya lebih sering memantau media sosial untuk keperluan informasi. 

Namun media informasi yang saya liat hari ini atau memang sudah lama mengalami siklus perubahan dari mulai ajang pamer hingga dimana ujaran kebencian, hoax serta beberapa pendapat yang berkonotasi buruk menjadi makanan menu saya setiap harinya. Media informasi berupa instagram, twetter, dan platform dimana kebebasan berpendapat, beropini tidak memiliki jaring filter yang kuat.

Selama karantina, sebutan kata viral memenuhi jagat sosial dan kamus baru bagi saya . Pembulian yang dilakukan netizen bagi kasus Ferdian Pelaka hingga ia harus masuk penjara karena dorongan media sosial  dan dorongan warga net ramai menghujatnya. 

Sangsi sosial yang dilakukan netizen mampu mengakomodir kekuatan masa, saya rasa kalian sudah tau kasus itu. kasus-kasus lainya yang sempat viral bergantian. Dari kasus tadi kemudian kasus permintaan maaf oleh youtuber  bernama Indra Kalishta yang melakukan kesalahan karena meremehkan virus corona yang dinilai sensitif di akun youtube Gritte Aghata. Warga net pun menyayangkan dan membuat sang youtuber menangis dan meminta maaf. 

Rentetan kejadian di dunia maya mampu menjalin kekuatan masa dan mampu menjadi orang depresi bahkan bunuh diri seperti kasus yang baru saja terjadi orang jepang keturunan Indonesia bernama Hana Kimuran penggulat jepang harus mengahirkan hidupnya karena tidak tahan dibully hingga kasus selebgram Sarah Keihl yang lelang keperawanyan untuk membantu korban covid19.
Rentetan kejadian tersebut akan terus terjadi seiring media informasi berupa medsos masih menjadi bahan menu masyarakat kita setiap harinya. Selain memudahkan menjalin informasi dan ilmu. Namun peran media sosial mampu menjadi petugas keamanan untuk menjerat pelaku ke jeruji besi hingga membunuh seseorang.

Kejadian tersebut harusnya membuat kita sadar bahwa platfrom media sosial merupakan media yang harus kita saring baik-baik  informasi maupun menahan ujaran kebencian. Selain itu. Ada sisi lain yang saya soroti bahwa masyarakat kita telah mengalami perubahan dari arus globalisasi ini, menjadi mudah marah, membenci atas sesama hingga menjatuhkan harga diri hanya karena ingin terkenal. Semua perubahan tersebut bahkan sudah menjadi karakter bangsa sendiri atau memang kita tidak mampu melihat situasi dan arif dalam mensortir beragama informasi yang masuk. 

Ditengan Pandemi yang tidak menentu kapan akan berakhir. Kita harusnya waspada bukan hanya menjaga imun kekebalan tubuh akan tetapi menjaga informasi yang masuk ke jaring otak kita. Corona memang mampu menbunuh manusia secara masal, namun ada sisi lain yang harus kita lawan selain pandami ini yaitu ego sentris yang mendominasi manusia hingga menahan ujaran kebencian dan hal bodoh di dunia maya.

Sumber Foto : Pinterest

Post a Comment

أحدث أقدم