PENGARUH POLA INDUSTRIALISASI DALAM PENDIDIKAN



Illustrasi saat seorang membaca koran



Revolusi Industri di inggris telah memberikan keran pada peradaban dunia melalui bidang ekonomi, budaya maupun pendidikan. di ranah ekonomi mampu mensortir kegiatan manusia diperankan oleh mesin yang secara praktis dan memepercepat laju ekonomi. hal ini didukung juga oleh lembaga riset Inggris seperti The Royal Improving Knowladge , ditemani The Frech Academy of Science yang mewadahi para intelektual inggris masa dimana pencerahan barat yang merubah wacana agama yang dinilai kaku menjadi rasionalis empiris. maka lahirlah sang tokoh revolusi salah satuya adalah James Watt sebagai penemu mesin uap.

Namun, kita lupakan sejenak cerita revolusi industri yang berakhir pada titik indsutri 4.0. kita mencoba melihat sisi perubahan psikologis masyarakat secara masif dengan pendekatan budaya yang dibangun melalui nalar pendidikan. Perkembangan pendidikan saat ini tidak terlepas dari peran industrialisasi. watak pendidikan didorong untuk mencetak prodak pemasaran. para pendidik seperti siswa di cerna menjadi manusia yang berafliasi pada dunia kerja. teknologi canggih mampu mengubah watak manusia menjadi praktis. maka diciptakan lah sekolah yang berbasis keahlian khusus, seperti SMK, atau jurusan yang mendominasi dalam mendukung industrialisasi seperti Teknik. namun yang menjadi persoalan, apakah pendidikan kita mampu menciptakan wacana industri-industri baru.? atau hanya mampu memanfaatkan prodak industri dari masa ke masa. apabila hal ini terus berlanjut, manusia akan kehilangan peran sebagai manusia yang dipenjara oleh mesin mesin dan diperbudak oleh teknologi.

Semenjak kecil anak anak ditanya mengenai cita-cita, dari banyaknya jawaban ketika kecil adalah menjadi dokter, polisi dan cita-cita prestisius lainya. alasan ini beragam. setelah dewasa cita cita itu melebur pada realitas kehidupan yang berubah. pendidikan dasar pun diakses untuk menuju pada jejang pendidikan yang lebih tinggi. pola yang diajarkan pun sama, memberikan mata pembelajaran siswa yang terkadang tidak sesuai dengan kapasitas yang diajarkan. materi yang diberi tidak memberikan bobot pada prilaku, sekedar sebagai formalitas jika siswa pernah belajar namun tidak banyak yang berfikir. selaras dengan pernyataan Rocky Gerung. pendidikan kita masih terpaku oleh formalistik tanpa pembentukan arah tujuan yang jelas. 

Tak jarang pola yang diajarkan setingkat kampus adalah pola pragmatisme , membungkam nalar kritis, dengan meingiming-imingi kehidupan yang mapan. proses yang menjadi nilai pendidikan menjadi membisu dan hasil adalah tujuan utama. hal ini dibentuk oleh penanaman logika yang sejak dini salah serta ketidakmampuan mencerna arus globalisasi.

lalu bagaimana dengan pendidikan agama?
selama ini penidikan karakter hanya bertumpu pada pendidikan agama, di sekolah maupun surau. pemberian materi agama tak lepas dari peroalan syariah maupun akhlaq. doktrinisasi yang terjadi adalah watak yang terbelenggu oleh realias yang beku, seperti masalah kemiskinan dan masalah teknnologi. spririt tertanam  bahwa agama menjadi wacana yang tertutup. selain pembentukan karakter dan manusia, pendidikan agama juga seharusnya mampu menjadi semangat lokomotif perubahan yang mendapingi ilmu pengetahuan dan sains. agar ilmu agama menjadi monitoring dalam arus indutrialisi

Pendidikan diperankan untuk menjadi manusia yang seutuhnya. manusia yang mempunyai potensi begitu besar lantas tidak terbelenggu oleh relaitas zaman. masa tidak bisa disalahkan, dari masa kinilah kita bisa menstimulus perubahan. pendidikan tidak diperuntukan untuk sekolah lantas ijazah menjadi modal bekerja. manusia yang menciptakan dan memfasilitasi kerangka kehidupan, menjadi manusia yang berguna dengan tidak meninggalkan zaman.

peran teknologi, berupa media massa. elektronik serta smartphone yang cangihh tidak menjadikan manusia dungu, terbahak-bahak dan lantas mati kreatifitas. peran industri 4.0 selaku memberikan kemudahan juga meberikan dampak yang serius atas realitas yang berlaku saat ini. hal ini berlaku bagi mereka yang menyadari dirinya sebagai manusia atau tidak menyadari keberadaanya. 


Post a Comment

أحدث أقدم