![]() |
Sumber Foto: fixabay.com |
Saya suka aneh dengan orang yang kebangetan rasional. Apa- apa harus berdasarkan fakta dan data. Di dunia medis hal ini memang harus dibuktikan secara ilmiah. Namun perkara irasional di lingkungan kita di zaman modern itu memang masih ada nyatanya. Bukankah kita harus mengimani hal-hal diluar indrawi dan batas kemampuan manusia?
Di dunia yang serba rasional dan penuh angka. Perkara Babi Ngepet dinilai lucu. Anggapan masyarakat yang masih mempercayai persugihan di anggap masyarakat yang terbelakang dari peradaban. Padahal sebagai manusia yang beragama, kamu harus mempercayai hal-hal di luar nalar indrawi manusia. Perkara Babi Ngepet bukan cerita dan mitos belaka.
Jika kita tengok ke belakang di zaman sebelum Munarman ditangkap sebagai marketing teroris. Cerita Babi Ngepet santer di telinga kita. Adegan film persugihan Tie Pat Kay Kawin (1935) halus di dokumentasikan lewat film. Babi Ngepet selalu diidentikan oleh penjagaan lilin dan penangkapan warga. Kalo lilinnya goyang itu alamat sang Babi Ngepet berada pada ambang kesulitan.
Film dan tayangan bisanya diambil dari kesaksian warga dan fenomena yang berkembang kala itu. Masih ingat dengan kolor ijo yang merajarela di kampung-kampung, Pocong keliling hingga persugihan keluarga yang mendadak kaya? Di zaman serba digital hal itu memang terkesan aneh. Kenapa sang Babi Ngepet tidak dijadikan konten youtube dengan judul “ Ini dia trasformasi perubahan Babi Ngepet menjadi manusia” barangkali itu jalan lebih terhormat daripada mengambil uang warga.
Kebenaran Babi Ngepet yang di cap warga Depok diperkuat dengan kesaksian warga yang sempat kecolongan uang tiba-tiba raip beberapa hari terakhir. Entah hilang karena chek out baju lebaran atau benar kehilangan, yang mengetahui itu, ya warga Depok sendiri. Perkara lainnya sang babi yang menjadi penyebab tunggal kehilangan. Di beberapa bukti lain, katanya sih warga melihat langsung perubahan manusia menjadi babi. Harusnya ketikan sesi perubahan warga langsung singgap membuat dokumentasi agar perkara irasional ini dapat dipercaya oleh kaum elit.
Masalah perbabian ini bukan baru kemarin sore terjadi. Babi ini sering banget menjadi topik perbincangan di kaum agamis hingga kata sifat manusia yang kita sering jumpai. Dasar babi.! Tapi nih si Babi Ngepet udah lama nggak terdengar di telinga kaum elit. Masalah persugihan yang dulu menjadi cerita menarik, kini dianggap perkara yang jauh di luar nalar dan dianggap bodoh.
Babi Ngepet dan Kearifan Lokal Masyarakat yang tak pernah hilang
Kita harus bersyukur tinggal di Negara +62 yang masih berpegang teguh pada dunia spiritual dan irasional. Di Negara maju seperti Amerika dan Jepang mungkin nggak pernah menemukan ilmu santet dan pelet. Kalian percaya nggak percaya, dunia persantetan dan pelet masih merajarela di kampung pedalaman yang nggak eksis seperti warganet di twitter. Bukti di atas tidak bisa diidentifikasi oleh perkara ilmiah. Wong kamu juga nggak pernah liat langsung. Saya sangat percaya jika perkara di atas benar adanya.
Dari dahulu nenek moyang kita sering menuturkan kisah-kisah mistis yang melekat di telinga anak-cucu. Dari larangan anak kecil nggak boleh keluar ketika maghrib, karena akan dicuri kantong wewe hingga larangan mudik lebaran. Ini bukti bahwa perkara mistis dan dunia non supranatural itu masih mendarah daging di masyarakat kita. Sampai saat ini dunia perdukunan masih eksis kita temui di kanal YouTube. Bukan karena si dukun kekurangan Job. Tapi memang memanfaatkan teknologi, karena adsanse lebih menjanjikan daripada persugihan. Entah di sudah beberapa hantu yang kehilangan marwah karena di unboxing oleh si dukun.
Seharusnya Babi Ngepet pun bisa mengikuti jejak sang dukun membuat kanal YouTube. Dahulu Negara kita sangat piawai menggunakan ilmu mistis. Cerita 999 candi Perambanan yang dibangun dalam satu malam, itu cukup menjadi bukti otentik dari bertapa hebatnya masyarakat kita. Perkara Babi Ngepet itu perkara kecil yang harus dipercayai meski sulit dibuktikan. Nggak salah ko, kalo kamu masih percaya begituan. Berarti kamu masih mempercayai kuasa di luar batas kemampuan indra. Sekian.
إرسال تعليق