Negeri di Ujung Tanduk, Memberantas Mafia Hukum dan Oligarki

Cover buku tere liye Negeri di ujung tanduk


Thomas merupakan seorang petarung, kali ini saya menyebutnya sebagai seorang petarung yang bukan hanya mampu melawan musuh-musuh di ring pertandingan bebas, Ia juga seorang yang piawai dalam bidang strategi politik. Ia adalah seroang konsultan politik, periode lalu Ia memenangkan klien politiknya sebagai gubernur. Kali ini berbeda, Klien politiknya yang dinilai mampu menegakan keadilan dan hukum harus berhadapan dengan banyak pihak untuk menjatuhkan klien politik agar tidak maju menjadi presiden. 

Judul Novel    : Negeri Di Ujung Tanduk

Cetakan : Ke dua puluh Januari 2021

Jumlah Halaman : 360 Hlm

Penerbit    : PT Gramedia Utama

Harga    : Rp. 85.000

Buku berjudul “Negeri di ujung tanduk” bercerita seorang konsultan politik dalam mengahadapi musuh-musuhnya. Musuh tersebut melibatkan banyak pihak yang tergabung dalam satu lingkaran mafia hukum. Mafia hukum yang melibatkan Polisi, DPR, Jaksa, Hakim hingga kolega Partai politik dan Pembisnis ini membuat Thomas harus berhadapan dengan jebakan-jebakan yang dihadapinya. Jebakan itu dimulai saat Thomas di fitnah membawa Heroin terlarang dan beberapa senjata saat di Hongkong. Namun, dari siasat strategi yang Ia rancang, Thomas berhasil kabur dari gedung yang mengintrogasi nya. 

Suap-menyuap, beli jabatan, memanipulasi keputusan pengadilan hingga kekuatan oligarki yang mengintervensi keputusan DPR lazim di negeri ini. Hanya saja tidak semua tau, di balik keputusan hukum, vonis penjara bagi konglomerat dan sesama rekan penjabat tidak sedikit yang membuat kerancuan, hukum bisa dijual dengan mahar yang murah. Kekuatan institusi hukum dilemahkan oleh segelintir orang yang bermodal. Mental cemen dan rakus ini semacam menjadi hal lumrah ditengah lapisan para elit politik. Para pemodal bisnis dan konglomerat ini memliki kolega hukum, mulai dari bawah hingga atas, praktisi juga jaringan penjabat. Tujuannya tidak lain ialah untuk memperluas jaringan bisnis dan mempertahankan lumbung bisnis hingga ancaman dari jeratan hukum. 

Sistem demokrasi di tengah masyarakat yang belum sepenuhnya terdidik semacam menjadi kesempatan para elit untuk memanipulasi rencana licik, Penegak hukum yang berafliasi pada pemodal besar seperti gigi ompong, tumpul di atas tajam kebawah. Para mafia hukum hanya melindungi orang-orang yang bermodal. Berkat kekuatan uang ini, mafia hukum menjaring berbagai system liner, dari mulai polisi, jaksa, para Hakim hingga media. Semua saling senggol untuk memuluskan rencana licik. Ketika ada penangkapan pun dari penjabat, tidak aneh rasanya hal lumrah memang terjadi. Mereka mempunyai fasiltas lebih di ruang penjara hingga remisi waktu kurungan penjara yang minim. 

Di Negeri di Ujung Tanduk para penipu menjadi pemimpin, para penghianat menjadi pujaan. Bukan tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian.

Tere Liye ; Negeri Di Ujung Tanduk

Thomas memiliki jiwa pejuang, Ia mempunyai cita-cita luhur memenangkan kandidat JD sebagai presiden. Namun dibalik prinsip hidup idealismenya. Dia di cekam oleh dua gelombang besar yang menghantui dirinya. Om Liem adalah seorang pembisnis yang melakukan korupsi mega proyek Pembangunan Olahraga Nasional, Ia berkolega dengan mafia hukum dan penjabat untuk menutupi dirinya dari hukuman yang berat. Selain itu, Thomas merupakan konsultan politik. Menurutnya menjadi konsultan politik adalah menjual omong kosong kepada rakyat, meyakinkan omong kosong tersebut agar rakyat memilihnya. Ia seorang perancang strategi kemenangan kandidat yang berada dibalik layar. Namun atas dasar demikian, ia merupakan petarung yang sejati. Demi terciptanya penegakan hukum yang adil, ia berhasil memenangkan konvensi pemilihan presiden, tentu dengan banyak rintangan yang ia hadapi. 

Thomas, Magie, Kris, merupakan tim konsultan politiknya, dari Meggy sekretaris pribadinya dan Kris seorang IT turut membantu Thomas dalam mengungkap orang-orang dibalik penangkapan JD dan jebakan atas dirinya . Orang-orang tersebut merupakan lingkaran para petinggi di negeri ini.

Buku yang ditulis Mas Darwis atau akrab dengan nama Tere Liye, mampu menciptakan ketegangan dengan tulisan menawan yang enak di baca.  tulisan Tere Liye banyak memberi pesan dan kritik. Kritik dalam novel ini sungguh kuat, sekaligus sentilan untuk para penjabat dan elit politik.  Karya Novel ini merupakan fiktif, namun Tere Liye mampu menggabungkan cerita tersebut seakan menceritakan fakta yang telah terjadi di negeri kita. Terimakasih Mas Darwis

Post a Comment

أحدث أقدم