Istilah Keren hingga filosofi Anak Punk

Ada banyak yang melakukan sesuatu agar terlihat keren. Dalam KBBI keren adalah orang yang bernampilan menarik, gagah, rapi, tangkas. Apaun itu, difinisi tersebut tidak pernah mewakili semua tentang keren. Banyak anggapan bahwa menjadi keren adalah dengan melakukan sesuatu yang lebih, dalam hal ini tidak sama dengan orang pada umumnya. Seperti kepemilikan, keunggulan. Misal saja ketika kamu menggunakan laptop yang ternama, sebut saja apel kroak diantara banyak temen kamu yang tidak memiliki. Anggap saja kamu terlihat lebih keren, bukan?

Tapi, saya rasa anggapan keren itu tidak mewakili difinisi sebenarnya. Banyak diantara kita yang menganggap keren pada lingkungan tersebut. Namun, tidak berlaku pada lingkungan lain. Kamu pernah melihat gerombolan anak pespa yang memiliki motor yang berisikan barang- barang bekas.? Semakin banyak barang bekas yang terdapat di motornya. Kamu akan terlihat menarik diantara yang lain. Berbeda dengan komunitas motor moge. Semakin besar dan gagah motor yang kamu miliki. Kamu juga akan terlihat tampil keren dan trendi.

Menjadi keren sering kali juga adalah prinsip hidup yang dimiliki anak Punk. Gaya dan penampilan merupakan istilah yang tidak mereka miliki. Dalam konsep hidup anak punk mengambil filosofi kebebasan. Mari kita lirik bagaimana sebenarnya anak Punk yang bermula lahir di kota London sebagi sub dari bagian budaya sana. Mereka merupakan kelas pekerja yang mengusung konsep sosialisme (Marx) dan simbol dari kebebasan dan keseteraan pada priode tahun 1960 yang kemudian menjadi budaya populer Amerika berkisar pada tahun 1980. Mengutip artikel yang ditulis oleh Craigh O' Hara berjudul "Philosofy Punk". Punk setidak memiliki tiga pengertian. Diantara adalah passion dan musik, pengertian kedua merupakan simbol pemberontakan yang memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan. Dan terakhir ialah perlawanan. Anak punk yang disinyalir sebagai sampah masyarakat pada umumnya memliki konsep perlawan dan penindasan bagi ketidak adilan dan kesetaraan. Konsep yang patut dimiliki bagi aktifis yang mengusung keadilan.


passion anak Punk saat berpose dengan rambut menjadi ciri khasnya
Sumber foto : Pinters



Wajah anak jalanan yang biasa kita konsepkan sebagai anak punk memiliki future yang suram. Segelintir orang menggap bahwa mereka sebagai orang yang tidak memiliki nilai. Konsep hidup perkotaan yang kaku membuat persepsi filosofi punk mengaburkan identitasnya. Faktanya apakah demikian? Di sebagian negeri kita, anggapan itu mungkin benar adanya. Rupa wajah yang mencirikan punk tidak selama memiliki produk sebagai icon kemerdekaan, dan pemberoktakan, tidak seperti di sebagia negara besar Amerika dan London. Meskipun ada, anak punk tidak mempilkan wajah garang dalam bentuk tindakan. Persis dengan premanisme yang bermula sebagai tameng rakyat kecil menjadi kacung politik untuk menumpas dan bahkan menjadi pembunuh bayaran.

Rasanya tulisan ini lari kemana-mana. Ada baiknya kita kembali pada difinisi keren yang kita anggap sebagi olah fisik dalam keterampilan maupun keunggulan. Dalam budaya yang multi kultural. Keren bukanlah istilah yang kaku. Kata-kata keren bisa digunakan siapa saja. Termasuk anak punk bagi kelompoknya. Nampaknya penulis belum cukup memberikan difinisi yang lebih lanjut. Karena keterbatasan wawasan yang dimiliki. Disini penulis menyampaikan bahwa jangan mudah Geer dianggap keren. Bolej jadi kamu bakal jadi kacung ditempat lain.

Post a Comment

أحدث أقدم